Alfamart Dianggap Tak Memberi Dampak, Waka DPRD: Jangan Hanya Cari Untung
Bengkulu, TuntasOnline.com – Perhatian publik terhadap kontribusi ritel modern kembali menguat setelah Wakil Ketua I DPRD Provinsi Bengkulu, Teuku Zulkarnain, menyampaikan penilaiannya terkait keberadaan gerai Indomaret dan Alfamart di Bengkulu.
Dalam keterangannya pada Selasa sore (25/11/2025), Teuku menegaskan bahwa perusahaan Indomaret telah menunjukkan perkembangan positif, sementara Alfamart dinilai belum maksimal berperan dalam membantu masyarakat kecil.
Teuku mengapresiasi langkah Indomarco selaku pengelola Indomaret, yang menurutnya kini semakin memberikan dampak sosial dan ekonomi bagi daerah.
Ia menilai bahwa berbagai kritik di masa lalu terhadap ritel modern tersebut telah dijawab melalui upaya yang lebih konkret, mulai dari penyerapan tenaga kerja lokal hingga pemberdayaan pelaku UMKM.
“Kalau dulu orang mempertanyakan kontribusi perusahaan Indomaret terhadap daerah, kini situasinya berbeda. Perusahaan sudah menyerap tenaga kerja, banyak karyawan berasal dari Bengkulu, dan produk UMKM lokal pun ikut dipasarkan. Artinya, mereka turut membantu pemerintah dalam menyelesaikan persoalan pengangguran,” jelas Teuku Zulkarnain.
Tidak hanya menyerap tenaga kerja, hadirnya gerai Indomaret juga dinilai membawa efek ekonomi lain, termasuk meningkatnya aktivitas jasa parkir yang membuka kesempatan kerja bagi masyarakat bawah. Teuku menilai momentum ini penting karena dapat mendukung peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui pajak dan perputaran ekonomi baru di sekitar gerai.
“Indomaret saat ini kan sudah memberikan kesempatan bagi warga yang membutuhkan pekerjaan, terutama di sektor parkir. Mereka bisa mendapatkan pemasukan untuk memenuhi kebutuhan keluarga,” tambahnya.
Berbeda dengan apresiasinya terhadap Indomaret, Teuku memberi sorotan tajam kepada Alfamart. Ia menilai perusahaan tersebut masih kurang menunjukkan kepedulian terhadap masyarakat kecil, terutama dalam hal pemberdayaan tenaga kerja dan dukungan terhadap UMKM lokal.
“Perusahaan Alfamart ini berbisnis di Bengkulu, mencari keuntungan di Bengkulu, tetapi kontribusinya untuk rakyat kecil masih minim. Setidaknya berikan peluang kerja untuk masyarakat seperti di sektor parkir. Jangan sampai semua pekerjaan ditangani pihak perusahaan tanpa melibatkan warga sekitar,” tegasnya.
Lebih jauh, Teuku menjelaskan bahwa keberadaan Mandiri Pajak Wilayah Perdagangan dan Distribusi (MPWPD) yang diterbitkan pemerintah daerah seharusnya menjadi dasar bagi Alfamart untuk menyediakan aktivitas parkir. Ia menegaskan bahwa kewajiban tersebut berhubungan dengan pelaporan omzet pajak yang tidak bisa dilepaskan dari aktivitas lapangan.
Lanjut Teuku, “Alfamart ini kan sudah di terbitkan MPWPD oleh pemerintah daerah. Artinya, di depan gerai Alfamart itu harus ada aktivitas parkir. Karena bisa timbul laporan omset pajak tersebut apa bila aktivitas parkir di lapangan. Maka yang benar itu pihak perusahaan Alfamart ketika membayar pajak seharusnya menyediakan petugas parkir dan gaji mereka di bayar oleh pihak perusahaan Alfamart, atau bisa jadi petugas parkir ini menarik seperti retribusi. Hal ini dilakukan sesuai dengan program bantu rakyat.”
Teuku juga menekankan bahwa pemerintah tidak cukup menilai perusahaan dari sekadar formalitas pemenuhan kewajiban pajak. Ia menyebut bahwa kehadiran ritel modern seharusnya membawa manfaat sosial bagi masyarakat sekitar, terutama dalam membuka lapangan kerja.
“Kita bicara bukan hanya soal pajak, karena pajak itu sudah jelas menjadi kewajiban perusahaan kepada pemerintah daerah. Yang harus dilihat adalah bagaimana perusahaan mampu menghadirkan solusi bagi rakyat kecil, terutama dalam aspek penyediaan pekerjaan. Masyarakat kita masih banyak yang membutuhkan makan dan penghasilan untuk keluarga mereka,” ucap Teuku.
Ia berharap semua ritel modern yang beroperasi di Bengkulu mencontoh langkah Indomaret dalam memberikan dampak positif bagi masyarakat. Menurutnya, perusahaan yang mendapatkan keuntungan dari daerah harus dapat memberikan manfaat yang sepadan bagi warga setempat.
“Kita ingin perusahaan yang hadir di Bengkulu bukan hanya mengeruk keuntungan, tetapi juga memiliki empati sosial dan komitmen membantu masyarakat. Mereka memperoleh manfaat dari daerah ini, maka sudah sepatutnya memberikan kontribusi kembali kepada rakyat,” pungkasnya.
Dengan masukan tersebut, Teuku berharap Pemerintah Daerah Bengkulu meningkatkan pengawasan dan pembinaan terhadap seluruh perusahaan ritel modern, sehingga keberadaannya benar-benar sejalan dengan visi pembangunan daerah dan berkontribusi bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.
- 5 views
Facebook comments