Skip to main content

Poin Sidak Pengerukan Alur Pelabuhan : Pelindo Minta Tambahan Waktu, Gubernur Tawarkan Tambahan Kapal Keruk, Gubernur Gerak Cepat ke Kementerian, Desak Revitalisasi Pelabuhan Pulau Baai Hingga Enggano Butuh Akses Pasar untuk Komoditi

Bengkulu, TuntasOnline.id – Gubernur Bengkulu Helmi Hasan beserta jajarannya kembali meninjau kondisi terkini pengerukan alur Pelabuhan Pulau Baai pada Senin Sore (30/06/2025).

Dalam peninjauan ini Gubernur Helmi didampingi langsung oleh General Manager (GM) PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional 2 Bengkulu S. Joko, Anggota DPRD Provinsi Bengkulu Teuku Zulkarnain serta unsur OPD dan Intansi Vertikal terkait.

Dalam perbincangan Gubernur Helmi dan GM Pelindo membahas beberapa hal berkaitan progres pengerukan alur pelabuhan, Gubernur Helmi memastikan realisasi pembayaran jasa pengerukan tidak ada kendala, mempertanyakan hambatan dikarenakan sampai hari ini belum bisa beroperasinya alur Pelabuhan hingga Helmi mempertanyakan apakah perlu ditambahnya Kapal Keruk yang mempercepat pekerjaan.

Pelindo II Minta Tambahan Waktu

Raut kekecewaan sempat terlihat dari Gubernur Helmi dikarenakan pengerukan alur Pulau Baai yang belum juga rampung sesuai janji sebelumnya. GM Pelindo meminta tambahan waktu dua hari untuk penyelesaian pengerukan alur Pulau Baai. Dalam obrolan tersebut, Gubernur mendengarkan langsung pemaparan dari GM Pelindo dan menelpon langsung penanggung jawab pekerjaan pengerukan.

Gubernur Helmi sempat menyinggung kendala, namun pihak pelindo meminta tambahan waktu dua hari lagi. Namun, Helmi kembali akan memantau progress pengerukan dan memaklumi pekerjaan dikarenakan sudah melihat langsung tingkat kesulitan pekerjaan pengerukan ini. Belum lagi berhadapan dengan medan lautan dan bertarung juga dengan iklim dan cuaca.

“Ternyata hari ini sesuai janji melisit (Meleset, red), kalau kata orang jerman itu melisit. Dan melisit ini bukan terakhir kali, kemaren juga sudah pernah melisit, janji bulan ke minggu, minggu ke minggu. Tapi begitulah berhadapan dengan iklim dan laut. Kalau kito tengok macam mano pasang pipa (Pipa Pengerukan, red), sayo yakin idak ado yang sanggup kito berendam di tengah laut masang pipa,” jelas Helmi.

“Kito maklumi, tinggal ado janji duo hari lagi, nanti duo hari kedepan kito datang lagi kalau belum normal. Kito doakan normal, tidak ada lagi alasan dan permasalahan enggano yang belum terselesaikan,” paparnya dalam sesi wawancara.

Gubernur Tawarkan Penambahan Kapal Keruk

Dalam penuturannya, Gubernur Helmi menjelaskan belum selesainya pengerukan Alur Pelabuhan Pulau Baai bukanlah karena kurang seriusnya Pemerintah, namun beginilah resiko berhadapan dengan iklim dan laut. Beliau juga menawarkan solusi penambahan kapal keruk untuk mempercepat pengerukan kepada Pelindo namun direspon bahwa kondisi di lokasi tidak memungkinkan masuknya kapal keruk kedua.

Dirinya akan melakukan pemantauan selanjutnya untuk melihat kondisi alur di mana pihak Pelindo meminta waktu dua hari untuk tambahan dalam pekerjaan pengerukan alur Pelabuhan Pulau Baai.

“Solusi ketika kita mau tambah satu kapal lagi soal lokasi tidak memungkinkan, bukan soal nggak serius atau nggak mau serius tetapi sudah maksimal dan ada waktu 2 hari kapal minta dan diberikan waktu,” jelasnya.

Gubernur Gerak Cepat Sonding ke Kementerian

Gubernur Helmi mengungkapkan, Pemprov Bengkulu telah berkoordinasi langsung dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) serta mendorong pemanfaatan pesawat milik kementerian untuk memperkuat akses logistik dan mobilitas warga. Rencananya, KKP juga akan turun langsung ke Enggano.

“Pemerintah pusat melalui Inpres sudah merancang program, dan kita terus kawal agar realisasinya cepat. KKP akan bangun kampung nelayan, lumbung siaga bencana, dan kampung siaga bencana di sana. Nilainya mencapai Rp25 miliar,” jelasnya.

Kementerian Sosial juga akan membangun lumbung siaga bencana serta kampung siaga. Sementara itu, dari sisi koordinasi lintas sektor, Helmi menyebut sudah terbentuk tim bersama yang terdiri dari kementerian teknis dan tiga kemenko: Infrastruktur, Pangan, dan PMK.

Desak Revitalisasi Pelabuhan Pulau Baai

Gubernur Helmi juga menekankan pentingnya mempercepat revitalisasi Pelabuhan Pulau Baai oleh PT Pelindo, yang sebelumnya sudah menyampaikan rencana senilai Rp1 triliun kepada pemerintah provinsi.

“Ini momentum bagi Pelindo untuk merealisasikan revitalisasi yang sudah dirancang sejak empat bulan lalu. Pelabuhan ini sangat strategis bagi Bengkulu,” ujarnya.

Menurutnya, jika dibandingkan provinsi lain seperti Sumatera Selatan, Lampung, atau Sumbar, Bengkulu punya keunggulan dari sisi luas wilayah, curah hujan, dan potensi logistik. Namun perhatian dari pemerintah pusat sangat dibutuhkan karena keterbatasan APBD provinsi.

Enggano Butuh Akses Pasar untuk Komoditi

Terkait kondisi sosial masyarakat, Gubernur Helmi membantah isu bahwa masyarakat Enggano kekurangan pangan. “Mereka bukan kelaparan. Mereka bukan pemalas, bukan peminta-minta. Mereka punya hasil tani dan hasil laut, tapi akses untuk menjualnya ke luar yang tidak ada,” tegasnya.

Informasi ini didapat langsung dari kepala desa, camat, hingga mahasiswa KKN dari UGM dan UNIB yang sedang berada di Enggano. Mereka menyebut masyarakat ingin hasil pertanian dan nelayannya bisa dipasarkan, bukan minta bantuan sembako.

Di akhir pernyataannya, Gubernur Helmi menyebutkan bahwa persoalan utama tetap pada akses logistik dan pelabuhan. Ia berharap revitalisasi Pelabuhan Pulau Baai bisa segera dilakukan demi masa depan konektivitas Enggano dan Bengkulu secara keseluruhan.(R25)

 

Facebook comments

Adsense Google Auto Size